Lubuk Linggau, (Radar Lembak) – Mendengar keluhan masyarakat secara langsung adalah bagian yang penting bagi anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Dapil VIII yang kembali melaksanakan Reses Tahap III dari 15 Oktober hingga 22 Oktober 2023 di wilayah pemilihan Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Musi Rawas (Mura) dan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Reses yang diKoordinator oleh H Toyib Rakembang dari Partai PAN, diikuti H A Gabi Subit Partai Demokrat, H M Solehan Partai Gerindra, H Novian Fauzi Partai Nasdem, dan Hj Rita Suryani dari Partai PDIP.
Kordinator Reses H Toyeb Rakembang diwakili oleh H A Gani Subit pada awal pembukaan mengucapkan ribuan terimakasih kepada masyarakat Kota Lubuk Linggau yang telah meluangkan waktu, bertemu dengan anggota DPRD Sumsel untuk bertukar pikiran (Reses).
“Kedatangan kami ke Kota Lubuk Linggau tidak lain untuk mendengar secara langsung keluhan masyarakat, jangan ragu sampaikan apapun permintaan mulai dari pembangunan insfrastruktur Perbankan hingga mengenai pendidikan akan kita upaya sampaikan pada saat rapat paripurna bersama Gubernur Sumsel,” Ujar Gani Subit.
Lebih lanjut, Pria yang sering disapa Gani ini mengatakan akan berkomitmen memperjuangkan aspirasi masyarakat hingga menuntaskan diakhir jabatannya.
“Kami disini berkomitmen agar apa yang menjadi aspirasi masyarakat tetap terwujud hingga 2025 mendatang,” ucapnya.
Sementara itu, Aan Ketua RT 01 Kelurahan Watervang Kecamatan Lubuklinggau Timur II sangat Berharap adanya pelebaran jalan lingkungan wilayahnya. Mengingat jalan itu menjadi lalu lalang pengendara dan sering mengakibatkan kemacetan panjang.
“Kami selaku masyarakat sekitar RT 01 sangat berharap pembangunan jalan sepanjang 1 KM dengan melakukan pelebar hingga 4 meter mengingat jalan tersebut menjadi jalur utama perlintasan masyarakat dari arah Pom Besin Walikota menuju simpang Watervang,” tegasnya pada acars reses itu.
Sementara ditempat yang sama Lurah Watervang Indra Sepri mengungkapkan sebagai pelayan masyarakat pihaknya selalu memberikan pelayanan prima dan baik, namun untuk melakukan itu butuh anggaran yang cukup. Sementara banyak perlengkapan kantor tidak memadai.
“Alhamdulliah Pemerintah Daerah 100 persen membebankan kegiatan Kelurahan secara gratis terhadap masyarakat, namun kami tidak berdaya dimana untuk memberikan pelayanan prima masih banyak perlengkapan kantor dengan kekurangan seperti Komputer dari tahun 2018 hingga sekarang masih kurang sementara yang ada sudah mulai rusak,” keluhnya.
Bambang Susilo warga Desa Mardiharjo menyampaikan keluhan kesulitan mencari mangsa pasar hasil panen pertanian mengingat usaha taninya lagi sangat berkembang.
Hariyadi warga Kelurahan P2 Purwodadi
merasa ada ketimpangan antara desa dan kelurahan mengingat banyaknya jalan berlobang di setiap gang, berharap dari reses ini dapat merealisasikan keingin masyarakat.
“Kami ingin mengusulkan jalan beton mengingat jalan kami sudah tidak layak digunakan masyarakat,” pintahnya.(Mawid)