Beranda Pendidikan & Budaya Wujud Syukur Atas Limpahan Rezeki, Masyarakat Desa Karang Baru Adakan Sedekah Bumi

Wujud Syukur Atas Limpahan Rezeki, Masyarakat Desa Karang Baru Adakan Sedekah Bumi

4
0

Rejang Lebong, (Radar Lembak) – Guna melestarikan kembali tradisi adati istiadat di Desa Karang Baru Kecamatan Padang Ulat Tanding (PUT), Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu melaksanakan sedekah bumi, Senin (14/10/2024).

Sedekah bumi atau cuci kapung ini dilakuan di mushola Al Hijaz, yang di hadiri Saryono Kepala Desa, camat PUT Redo Krisyanto, perwakilan Kapolsek Kecamatan PUT, pengusaha muda Alben, tokoh agama, BMA, ketua BPD dan masyarakat.

Acara sedekah bumi ini di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan lanjutkan dengan acara sakral, seperti bakar kemenyan, yang di lakukan Jahul, sesepuh desa, usai pelaksanaan ritual, acara di lanjutkan dengan pembacaan surat yasi secara berjamaah.

Cuci kampung menurut kepercayaan masyarakat adalah membersikan kampung untuk menghindari marabahaya. Sedekah bumi atau semacamnya mulai dilestarikan pada  tahun 70 yang saat itu desa Karang Baru masih dipimpin oleh Ginde Abu Sudin (setingkat Kades) bertujuan untuk menghindari kejadian yang luar nalar atau luar logika berkaitan dengan hal hal yang berbau mistis.

Dalam pelaksanan itu pihak Pemerintah Desa terlebih dahulu menyiapkan berapa peralatan yang akan digunakan dalam proses cuci kampung, berupa sekapur sirih buah  pinang, ayam punjung kuning, gulai ayam dan kambing, punjung buah yang berisikan buah-buahan, dan tepung setawar.

Usai dilakuan doa bersama wargapun melakukan tepung tawar di desanya dimulai dadi pangkal dusun sampai ujung dusun agar dusun menjadi bersih dan terhindar dari malah petaka.

Idris, Ketua Badan Musyawarah Adat ( BMA) Desa Karang Baru mengatakan, acara sedekah bumi yang laksanakan hari ini tidak lain agar Desa bisa terhindar dari mara bahaya.

“Sedekah bumi ini adalah wujud dari rasa syukur kita sebagai manusia, yang telah di beri nikmat oleh Allah SWT, berupa rezeki yang telah kita dapati, dan ini sudah menjadi tradisi sebagai adat istiadat kita,” ungkap Idris.

Sementara, Saryono, Kepala Desa Karang Baru, menyampaikan bahwa sedekah bumi terakhir dilakukan pada tahun 2019. Sebagai seorang pemimpin dirinya harus tetap melestarikan, karena ini sudah menjadi tradisi turun menurun. Dirinya tidak menginginkan budaya yang dulunya sering dilakukan oleh nenek moyangnya hilang begitu saja.

“Terlaksana acara ini tidak lepas dari dukungan berbagai kalangan masyarakat terutama para pengusaha yang ada di desanya dan ke depan setiap tahunya akan kita lakukan, supaya tradisi sedekah bumi ini tidak hilang,” harap kades. (Mawid)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini